A. Pengertian Bakat Khusus
Bakat (aptitude) mengandung makna
kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu
pengembangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya yang masih bersifat
potensial atau masih laten, bakat merupakan potensi yang masih memerlukan
ikhtiar pengembangan dan pekatihan secara serius dan sistematis agar dapat
terwujud (Utami Munandar, 1992).
Bakat berbeda dengan kemampuan
(ability) yang mengandung makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai
hasil pembawaan dan latihan. Bakat juga berbeda dengan kapasitas (capasity)
dengan sinonimnya, yaitu kemampuan yang dapat dikembangkan di masa yang akan
datang apabila latihan dilakukan secara optimal (Conny Semiawan, 1987).
Dengan demikian, dapat disarikan
bahwa bakat merupakan suatu potensi yang akan muncul setelah memperoleh
pengembangan dan latihan. Adapun kemampuan dan kapasitas sudah merupakan suatu
tindakan yang dapat dilaksanakan atau akan dapat dilaksanakan.
Bakat atau
aptitute merupakan potensi dalam diri seseorang yang dengan adanya rangsangan
tertentu memungkinkan orang tersebut mencapai sesuatu tingkat kecakapan,
pengetahuan, dan keterampilan khusus.
Pengertian bakat menurut para ahli:
Pengertian bakat menurut para ahli:
1.
William B.M,ichael
kemampuan individu
melakukan tugas, sedikit atau tidak tergantung pada latihan sebelumnya.
2.
Bingham
Kondisi atau
seperangkat sifat-sifat yang dianggap sebagai tanda kemampuan individu untuk
menerima latihan(respon).
3.
Guilford
Bakat mencakup tiga demensi psikologis(persetual, psikomotor, dan intelektual).
Bakat mencakup tiga demensi psikologis(persetual, psikomotor, dan intelektual).
Bakat adalah kemampuan alamiah untuk
memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun khusus
(Conny Semiawan, 1987). Bakat umum seringkali merujuk kepada bakat intelektual
dan sering disebut dengan istilah gifted, dan anak yang memiliki bakat
intelektual menonjol sering disebut dengan istilah gifted children. Sedangkan
bakat khusus sering kali disebut dengan talent. Bakat khusus (talent)
adalah bawaan berupa potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang
dengan baik, akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai
potensinya, dan anak yang memiliki bakat khusus menonjol disebut dengan istilah
talented children.
Dengan bakat, memungkinkan seseorang
untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu. Tetapi untuk mewujudkan bakat ke
dalam suatu prestasi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan motivasi
(Conny Semiawan 1987).
Menurut Mohammad asrori (2008) setidaknya ada lima
junis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud,
yaitu:
- Bakat
akademik khusus, bakat khusus akademik ialah kemampuan bawaan khusus
yang dimiliki seseorang yang cendrung pada arah akademis, misalnya
seseorang tersebut mempunyai kemampuan dalam ilmu matematika, fisika,
bahasa dan lain sebagainya.
- Bakat
kreatif produktif, bila anda pernah melihat seseorang yang mampu berkarya
dan menciptakan sesuatu yang baru seperti menghasilkan rancangan
arsitektur atau membuat tehnologi baru, itulah orang yang memiliki bakat
kreatif dan produktif.
- bakat
seni, bakat seni ialah kemampuan yang dimiliki seseorang yang cendrung ke
arah hiburan atau seni. Misalnya seseorang tersebut pandai melukis,
bernyanyi, bermbain musik dan lain sebagainya.
- bakat
kinestik/ promotorik, bakat kinestik atau promotorik merupakan kemampuan
yang dimiliki seseorang yang cenderung pada kinerja seseorang. Misalnya
seseorang tersebut pandai bermain volley, menembak, dan lain sebagainya.
- bakat
sosial, bakat soaial merupakan kemampuan seseorang yang dimiliki seseorang
yang cndrung mengarah pada interaksi dengan orang orang yang ada di
sekitarnya, misalanya ia pandai bergaul, pandai berkomunikasi dan lain
sebagainya.
C.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Bakat Khusus
Conny Semiawa (1987) dan Utami
Munandar (1992) menegaskan bahwa berbeda dengan kemampuan yang mununjuk pada
suatu kinarja (performance) yang dapat dilakukan sekarang. Bakat sebagai
potensi masih memerlukan pendidikan dan latihan agar suatu kinerja
(performance) dapat dilakukan pada masa yang akan datang. Ini memberikan
pemahaman bahwa bakat khusus sebagai potential ability untuk dapat terwujud
sebagai kinerja (performance) atau perilaku nyata dalam bentuk prestasi yang
menonjol, masih memerlukan latihan dan pengembangan lebih lanjut.
Ada sejumlah faktor yang
mempengaruhi perkembangan bakat khusus yang secara garis besar dikelompokkan
menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
berasal dari dalam diri individu. Faktor-faktor internal tersebut adalah:
1. Minat
2. Motif berprestasi
3. Keberanian mengambil
risiko
4. Keuletean dalam
menghadapi tantangan
5. Kegigihan atau daya
juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul
Adapun faktor eksternal adalah
faktor-faktor yang berasal dari lingkungan individu tumbuh dan berkembang.
Faktor-faktor eksternal meliputi:
1. Kesempatan maksimal
untuk mengembangkan diri
2. Sarana dan prasarana
3. Dukungan dan dorongan
orangtua/keluarga
4. Lingkungan tempat
tinggal
5. Pola asuh orang tua
D.
UPAYA
PENGEMBANGAN BAKAT KHUSUS DAN IMPLEMENTASINYA BAGI PENDIDIKAN
Dari sekian banyak peserta didik,
ada yang memiliki kemampuan rata-rata, dibawah rata-rata, dan diatas
rata-rata.Biasanya peserta didik yang memiliki bakat khusus berada dalam
kelompok anak yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Mereka memiliki
kemampuan lebih dibandingkan dengan peserta didik yang lain. Dengan bakat
khusus yang dimiliki, mereka mampu menunjukan prestasi unggul sesuai dengan
bakat khusus yang dimilikinya.
Agar dapat mewujudkan bakat
khususnya secara optimal, mereka memerlukan program pendidikan khusus sesuai
dengan bakatnya. Program pendidikan untuk mengembangkan individu berbakat khusus
agar dapat mencapai prestasi unggul,
biasanya dikenal dengan istilah Program Pendidikan Berdiferensi. Program
pendidikan ini merupakan pelayanan diluar jangkauan program pendidkan biasa,
agar dapat merealisasikan bakat dan kemampuan secara optimal, baik untuk
pengembangan diri maupun untuk sumbangan yang berarti bagi kemajuan masyarakat
dan Negara(Conny Semiawan, 1987; Utami Munandar, 1992).
Sebagai guru yang
bertanggung jawab untuk perkembangan bakat sang anak. Harus mengetahui hal apa
saja yang perlu diperhatikan untuk pengembangan bakat anak. Berikut ini adalah
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bakat sang anak :
1) Perhatian.
Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu memperoleh
perhatian khusus. Sistem pendidikan yang menggunakan pola penyeragaman kurang
baik untuk digunakan. Cernatilah berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan
yang tampak menonjol pada anak.
2) Motivasi.
Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya agar anak
lebih percaya diri. Dan tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka
bisa mencapainya.
3) Dukungan.
Dukungan sangat penting bagi anak, selalu beri dukungan terhadap mereka
dan yakinkan mereka untuk tekun, ulet dan latihan terus menerus. Selain itu
dukunglah anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam
mengembangkan bakatnya.
4) Pengetahuan.
Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di
bidang tersebut.
5) Latihan.
Latihan terus menerus sangat baik untung perkembangan
bakat anak agar bakat yang dipunya oleh anak lebih matang. Alangkah baiknya
bila anak diikutsertakan dengan ekstra kurikuler atau beri kegiatan yang lebih
agar anak bisa terus latihan dengan bakatnya tersebut.
6) Penghargaan.
Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
7) Sarana.
Sediakan fasilitas atau sarana yang menunjang dengan bakat anak.
8) Lingkungan.
Lingkungan juga ikut mempengaruhi perkembangan bakat anak. Karena itu
usahakan anak selalu dekat dengan lingkungan yang mendukung bakat anak.
9) Kerjasama.
Kerja sama antara orang tua, guru maupun anak sangat diperlukan
mengingat waktu anak di sekolah hanya sedikit dan waktu yang anak luangkan di
rumah lebih banyak.
10) Teladan yang baik.
Mengingat sikap anak yang selalu meniru, maka teladan yang baik sangat
diperlukan. Misalnya kenalkan anak pada sosok Taufik Hidayat bila anak berbakat
dalam bidang bulu tangkis, Utut Adianto bila anak berbakat dalam bidang catur
dan sebagainya..
Selain pengembangan melalui program
pendidikan berdeferensiasi, individu yang memiliki bakat khusus juga sangat
memerlukan dukungan maksimal dari lingkungan dengan cara memberikan kesempatan
seluas-luasnya bagi individu untuk mengembangkan bakatnya. Dukungan psikologis
dari lingkungan, seperti dukungan moral dari orang tua, pola asuh orang tua
yang memberikan perasaanbebas untuk berekspresi, kesempatan untuk
mengeksplorasi lingkungan serta penyediaan sarana dan prasarana, sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan bakat khusus individu.
Ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan
bakat khusus individu, diantaranya adalah:
1.
Mengembangkan situasi dan kondisi
yang memberikan kesempatan bagi anak-anak dan remaja untuk mengembangkan bakat
khususnya dengan mengusahakan dukungan baik psikologis maupun fisik.
2.
Berupa menumbuhkembangkan minat dan
motif berprestasi tinggi dikalangan anak remaja dan anak, baik dalam lingkungan
keluarga, sekolah, maupun masyaraklat .
3.
Meningkatkan kegigihan dan daya
juang pada diri anak dan remaja dalam menghadapi berbagai tantangan dan
kesulitan
4.
Menghubungkan program pendidikan
berdiferensi di sekolah dengan kurikulum berdiferensi pula guna memberikan
pelayanan secara lebih efektif kepada anak dan remaja yang memiliki bakat
khusus
Adapun kondisi-kondisi lingkungan
yang bersifat memupuk bakat anak adalah keamanan psikilogis dan kebebasan
psikologis.Anak-anak merasa aman secara psikologis apabila:
1.
Pendidik dapat menerimanya
sebagaimana adanya, tanpa syarat dengan kelebihan dan kekurangannya, serta
memberi kepercayaan padanya bahwa pada dasarnya ia baik dan mampu.
2.
Pendidik mengusahakan suasana dimana
anak tidak merasa dinilai oleh orang lain. Memberi penilaian terhadap seseorang
dapat dianggap sebagai ancaman, sehingga menimbulkan kebutuhan akan pertahanan
diri.
3.
Pendidik memberikan pengertian dalam
arti dapat memahami pemikiran, perasaan, dan perilaku anak. Dapat menempatkan
diri dalam situasi anak dan melihat dari sudut pandang anak. Dalam situasi ini
anak merasaaman aman untuk mengungkapkan bakatnya.
Pada akhir masa remaja, seseorang
sudah banyak memikirkan tentang apa yang ingin dilakukan dan mampu ia lakukan.
Mereka sudah mulai mengetahui tentang
macam-macam kemungkinan, baik dalam bidang pendidikan maupun dalam pekerjaan
yang sesuai dengan bakatnya. Dengan pengenalan bakat yang dimilikinya dan upaya
pengembangan diharapkan dapat membantu remaja untuk mementukan pilihan yang
tepat dan menyiapkan dirinya untuk mencapai tujuan-tujuannya dalam hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA
Harjaningrum Tri Agnes. 2007. Peranan
Orang Tua dan Praktisi dalam Membantu Tumbuh Kembang Anak Berbakat Melalui
Pemahaman Teori dan Tren Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
H. Sunarto dan B. Agung Hartono. 1995. Pengembangan
Peserta Didik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
M. Ali dan M. Asrori. 2006. Psikologi
Remaja. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Ansori Mohammad.2008.Psikologi Pembelajaran.
Bandung: CV Wacana Prima